Galeri Kenangan slide 1

Presentasi Materi Leadership pada Kegiatan Up Greading Pengurus Organisasi Pelajar Dayah Terpadu Al-Muslimun Periode 2014 - 2015

Galeri Kenangan slide 2

Kunjungan Manajemen Dayah Terpadu Al-Muslimun Lhoksukon Aceh Utara ke Pondok Pesantren Husnul Khatimah Kuningan Jawa Barat

Galeri Kenangan slide 3

Motivasi Kerja untuk Guru Dayah Terpadu Al-Muslimun dalam Mendidik Generasi Muda Umat bersama Ustaz H. Raihan Iskandar, Lc. MM.

Galeri Kenangan slide 4

Silaturrahmi Manajemen dan Dewan Guru Dayah Terpadu Al-Muslimun dengan Pemprov Jawa Barat

Galeri Kenangan slide 5

Seminar Edukasi Kebanksentralan dan Layanan Keuangan Digital bersama Kepala Bank Indonesia Cabang Lhokseumawe

Sabtu, 02 Juli 2016

Membangun Pribadi yang Tsiqah pada Qiyadah




Tinta sejarah telah mengukir dengan indah perkataan Saad bin Muadz ­radhiyallahu anhu kepada Rasulullah shallahu’alaihi wasallam di ambang perang Badar. Perkataan yang menjadi kekuatan dan keyakinan bagi Rasulullah untuk melanjutkan peperangan melawan kemusyrikan. Langkah yang sempat terhenti karena ada keraguan di hati para sahabat. Namun perkataan Saad bin Muadz ini kemudian bagaikan angin badai yang datang menghapus segala keraguan dan kegundahan, menjadi perekat bagi keutuhan jamaah dan harapan baru yang kembali bersemi dari lubuk setiap hati.  Harapan yang lahir dari keimanan dan keyakinan pada kemenangan yang dijanjikan.
Saad bin Muadz berkata:
Wahai Rasulullah.. Sungguh kami telah beriman kepadamu, membenarkanmu, dan kami yakin apa yang engkau datangkan adalah kebenaran. Oleh karena itu, semua kami berikan seluruh loyalitas dan ke-tsiqah-an kami kepadamu. Lanjutkanlah perjalanan ini sesuai dengan perintah Allah kepadamu.
Demi Allah, seandainya engkau ajak kami mengarungi lautan dan engkau benar – benar mengarunginya, pastilah kami akan mengarunginya, tiada satupun yang luput di antara kami. Kami biasa bersabar di medan perang, dan tegar menghadapi musuh..
Wahai  Rasulullah .. teruslah berjalan dengan keberkahan Allah !!”
Inilah bentuk ketsiqahan seorang jundi kepada qaidnya, seorang kader kepada murabbinya. Asy-Syahid Hassan Al-Banna dalam Majmu’ Rasail mendefinisikan ke-­tsiqah­-an dan loyalitas adalah ketenangan hati seorang jundi (prajurit) pada pimpinannya dalam hal kemampuan dan keikhlasannya. Sebuah ketenangan yang sangat mendalam hingga melahirkan rasa cinta, penghargaan, penghormatan dan ketaatan.
Allah subhaanahu wata’ala berfirman:
“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (QS. An-Nisaa’: 65)
Selanjutnya Allah subhaanahu wata’ala menggambarkan kondisi orang-orang yang ragu pada kemampuan dan keikhlasan pemimpin muslim:
Apakah (ketidak datangan mereka itu karena) dalam hati mereka ada penyakit, atau (karena) mereka ragu-ragu ataukah (karena) takut kalau-kalau Allah dan Rasul-Nya berlaku zalim kepada mereka? Sebenarnya, mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. An-Nur: 50)
Sungguh, apabila keragu-raguan menyusup dalam barisan jamaah maka kelemahan dan perpecahan akan meretakkan bangunan dakwah. Kekuatan tandhim (ikatan organisasi) sangat bergantung pada sejauh mana ketsiqahan jundi pada pimpinannya. Kekokohan jamaah berkait erat dengan ketahanan dalam membangun ketsiqahan antar qiyadah dan kader dakwah. Untuk itu, ketsiqahan yang terbangun pada setiap jenjang kaderisasi menjadi benteng yang ampuh dalam mewujudkan strategi dakwah dan aktivitas pengkaderan, serta upaya dalam mewujudkan target-target dakwah yang bersifat jangka panjang maupun jangka pendek.
Maka jamaah dakwah Islam merupakan jamaah yang sangat tidak mungkin bagi musuh-musuh Islam untuk merusak ikatan ukhuwwwah yang terjalin antar kader dengan virus-virus adu domba, ataupun mencoba mencabik-cabik keuntuhannya dengan propaganda.
Seorang pribadi mukmin yang tsiqah tidak mungkin akan mencurigai saudaranya seiman, meragui kepribadian dan kejujurannya, keikhlasan dan kemampuannya. Apabila syaithan telah menancapkan dalam hatinya jarum-jarum keraguan terhadap kemampuan pemimpinnya itu, maka hati yang dipenuhi cahaya iman akan segera bertaubat, astaghfirullahal ‘adhim.
Allah subhaanahu wata’ala senantiasa mengingatkan pribadi yang beriman dalam firman-Nya:
Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang mukminin dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata: "Ini adalah suatu berita bohong yang nyata." (QS. An-Nuur: 12)
Tidak diangggap pribadi yang beriman sekiranya belum mampu mengangkat syariat Islam sebagai aturan yang mendamaikan perselisihan di antar jamaah, serta belum menerima sepenuhnya segala ketetapan yang telah ditetapkan Allah dan rasul-Nya. Segala hal yang diputuskan melalui system syura oleh orang-orang yang terjamin keimanan dan keikhlasannya. Maka tiada pilihan selain tunduk dan taat yang terungkap dalam wujud sam’an wa thaa’atan.

Inilah ikatan yang sangat indah dalam perjalanan tarbiyah dan dakwah. Ketsiqahan dan loyalitas yang lahir dalam jiwa setiap individu jamaah menjadikan setiap perselisihan akan selalu berakhir indah dalam bingkai aturan ilahiyah. Wallahul musta’an.

Jumat, 01 Juli 2016

Profil Singkat Dayah Terpadu Al-Muslimun

1.    
Era globalisasi ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dalam bidang informasi. Kemajuan ini tentunya akan memberikan dampak secara langsung terhadap pola kehidupan masyarakat, baik positif maupun negatif. Khususnya bagi masyarakat di kabupaten Aceh Utara yang berkembang menjadi zona industri sejak tahun 1980. Perubahan pola hidup dan perekonomian masyarakat terlihat jelas, dari agraris menjadi industrialis dan kewiraswastaan.
Menyadari perubahan pola hidup tersebut serta dampak negatif yang ditimbulkannya maka seorang putera Lhoksukon yaitu Bapak H. Rusli Puteh (alm.) berinisiatif mendirikan sebuah lembaga pendidikan Islam yang dapat mendidik dan membina putera-puteri bangsa yang memiliki keseimbangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan wawasan keimanan dan ketakwaan. Inisiatif tersebut mendapat sambutan baik dan dukungan dari masyarakat Lhoksukon pada waktu itu.
Setelah mendapatkan lokasi yang strategis, baik dari segi letak maupun kondisi tanahnya, yaitu sebidang tanah dengan luas areal ± 13 (tiga belas) hektar. Maka beliau mulai melakukan pembangunan ruang belajar berupa gedung berlantai 2 dan asrama yang dilengkapi kamar mandi dan toilet. Pembangunan ini selesai dilaksanakan pada tahun 1991 dan penerimaan santri baru untuk pertama kali pada tahun ajaran 1991-1992 mampu merekrut sebanyak 500 orang santri. Pada saat itu, santri hanya berkewajiban membayar uang makan, sedangkan biaya pemondokan dan biaya pendidikan lainnyadisubsidi langsung oleh H. Rusli Puteh. Namun akibat merosot usaha ekonomi maka kemampuan beliau untuk mensubsidi kegiatan pendidikan mulai menurun, sehingga berdampak pada penurunan jumlah santri. Pada tahun 1994 sampai dengan tahun 1996, jumlah santri berkurang mencapai250-200 orang. Angka ini pun terus menurun pada tahun ajaran 1996-1997, santri hanya tinggal 116 orang saja.
Selanjutnya dalam upaya perbaikan sektor manajemen, Badan Pengurus memandang perlu membentuk sebuah yayasan yang dapat diberikan tanggung jawab pengelolaan asset dan Dayah Terpadu Al-Muslimun. Maka dengan Akte Notaris Bukhari Muhammad SH. No. 35 tanggal 18 September 1998 terbentuklah secara resmi Yayasan Pendidikan Islam Al-Ma’had Al-Ashry Al-Muslimun. Maka sejak itu, Dayah Terpadu Al-Muslimun resmi dibawah pengelolaan Yayasan Pendidikan Islam Al-Ma’had Al-Ashry Al-Muslimun sampai dengan sekarang.
2.      IDENTITAS LEMBAGA

a.      Bentuk dan Nama Lembaga
Lembaga ini merupakan lembaga pendidikan Islam berbentuk dayah atau pesantren (Islamic Boarding School).
Sesuai dengan Akta Pendirian Dayah Nomor: 421.3/DP/119/202 lembaga ini bernama : DAYAH TERPADU AL-MUSLIMUN
b.      Penanggung Jawab :
Yayasan Pendidikan Islam Al-Ma'had Al-Ashry Al-Muslimun yang berkedudukan di Lhoksukon, kabupaten Aceh Utara.
c.       Lokasi/Alamat :
Jl. Medan - Banda Aceh, Desa Munjee Matang Ubi, kecamatan Lhoksukon, kabupaten Aceh Utara.
d.      Luas Lahan:
129.790 m
e.      Tahun Pendirian :
Tanggal 21 Desember 1987
f.        Manajemen Pengelolaan:
Pembina Yayasan    :           H. Rayendra Alamsyah
Ketua Yayasan          :           H. T. Ismail Johan
Pimpinan                    :           H. Arif Rahmatillah Jafar, Lc. Dipl.

g.      Jumlah Pegawai :
Guru Tetap                               :  48 orang                          Guru Honor                       : 25  orang
Pegawai  Tetap                       :  10 orang                          Karyawan Umum           : 26 orang
h.      Jumlah Santri :
Jumlah Keseluruhan : 873 orang
Laki-laki    :    363 orang                                      Perempuan   :   510 orang



3.      VISI DAN MISI

Visi
Menjadi dayah terpadu unggul dan panutan dalam mencetak cendikiawan muslim yang memiliki kemantapan akidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlak dan keluasan ilmu melalui proses pendidikan yang integratifdan komprehensif.
Misi
Untuk mencapai tujuan tersebut, Dayah Terpadu Al-Muslimun menerapkan program-program pendidikan yang tertuang dalam misi sebagai berikut:
a.       Menyelenggarakan pendidikan tingkat tsanawiyah dan aliyah berlandaskan konsep pendidikan Islam.
b.       Mengaplikasikan kurikulum kementerian agama dan kurikulum dayah (modern dan salafi) berorientasikan lulusan:
1)     Beriman dan beramal dengan Islam secara kaffah.
2)     Berwawasan dan berpengetahuan luas.
3)     Menguasai ilmu-ilmu agama, khususnya dalam hafalan Al-Quran dan Hadits serta penguasaan kitab kuning/turats.
4)     Mampu berkomunikasi dengan bahasa Arab dan Inggris
5)     Menguasai ketrampilan teknologi dan kemampuan berorganisasi.
6)     Beretika dengan akhlak islami.


Biodata



IDENTITAS PRIBADI

Nama                         :      H. Arif Rahmatillah Jafar, Lc. Dipl. M.E.I
Pekerjaan                 :      Pimpinan Dayah Terpadu Al-Muslimun
Alamat                      :      Jalan Peutua Ibrahim, Lr. II, Gampong Teumpok Teungoh
Status                        :      Menikah ( 4 anak = 2 putera dan 2 puteri)
Nama Isteri              :      Safnita Novriati, Lc.

RIWAYAT PENDIDIKAN
MIN Keude Asan, tahun 1991
MTsN Matang Glumpang Dua, tahun 1993
MAPK Banda Aceh, tahun 1996
Institut Pengajian Tinggi Islam dan Bahasa Arab Malaysia, tahun 2001
Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, tahun 2002
Post Graduate Diploma Institut Tinggi Studi Islam Zamalek Mesir, tahun 2007
Pasca Sarjana IAIN Sumatera Utara Prodi Ekonomi Islam, 2014.

RIWAYAT PEKERJAAN /ORGANISASI
Tenaga Pengajar STIKES Muhammadiyah Kota Lhokseumawe, 2007-2008
Ketua Presidium Islamic Solidarity School (ISS) Indonesia, Banda Aceh, 2008-2010
Tenaga Pengajar STAI Al-Muslim Bireuen, 2010-2011
Tenaga pengajar STIE Samudera Pase, Aceh Utara 2013
Pengawas Yayasan Raudhatul Jannah Lhokseumawe 2013 - sekarang
Ketua Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh Utara 2014 - sekarang
Pimpinan Dayah Terpadu Al-Muslimun Lhoksukon, Aceh Utara 2010 - sekarang


Seminar Edukasi Kebanksentralan dan Layanan Keuangan Digital bersama Kepala Bank Indonesia Cabang Lhokseumawe

Silaturrahmi Manajemen dan Dewan Guru Dayah Terpadu Al-Muslimun dengan Pemprov Jawa Barat

Motivasi Kerja untuk Guru Dayah Terpadu Al-Muslimun dalam Mendidik Generasi Muda Umat bersama Ustaz H. Raihan Iskandar, Lc. MM.


Kunjungan Manajemen Dayah Terpadu Al-Muslimun Lhoksukon Aceh Utara ke Pondok Pesantren Husnul Khatimah Kuningan Jawa Barat

Presentasi Materi Leadership pada Kegiatan Up Greading Pengurus Organisasi Pelajar Dayah Terpadu Al-Muslimun Periode 2014 - 2015

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html