Jumat, 01 Juli 2016

Profil Singkat Dayah Terpadu Al-Muslimun

1.    
Era globalisasi ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dalam bidang informasi. Kemajuan ini tentunya akan memberikan dampak secara langsung terhadap pola kehidupan masyarakat, baik positif maupun negatif. Khususnya bagi masyarakat di kabupaten Aceh Utara yang berkembang menjadi zona industri sejak tahun 1980. Perubahan pola hidup dan perekonomian masyarakat terlihat jelas, dari agraris menjadi industrialis dan kewiraswastaan.
Menyadari perubahan pola hidup tersebut serta dampak negatif yang ditimbulkannya maka seorang putera Lhoksukon yaitu Bapak H. Rusli Puteh (alm.) berinisiatif mendirikan sebuah lembaga pendidikan Islam yang dapat mendidik dan membina putera-puteri bangsa yang memiliki keseimbangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan wawasan keimanan dan ketakwaan. Inisiatif tersebut mendapat sambutan baik dan dukungan dari masyarakat Lhoksukon pada waktu itu.
Setelah mendapatkan lokasi yang strategis, baik dari segi letak maupun kondisi tanahnya, yaitu sebidang tanah dengan luas areal ± 13 (tiga belas) hektar. Maka beliau mulai melakukan pembangunan ruang belajar berupa gedung berlantai 2 dan asrama yang dilengkapi kamar mandi dan toilet. Pembangunan ini selesai dilaksanakan pada tahun 1991 dan penerimaan santri baru untuk pertama kali pada tahun ajaran 1991-1992 mampu merekrut sebanyak 500 orang santri. Pada saat itu, santri hanya berkewajiban membayar uang makan, sedangkan biaya pemondokan dan biaya pendidikan lainnyadisubsidi langsung oleh H. Rusli Puteh. Namun akibat merosot usaha ekonomi maka kemampuan beliau untuk mensubsidi kegiatan pendidikan mulai menurun, sehingga berdampak pada penurunan jumlah santri. Pada tahun 1994 sampai dengan tahun 1996, jumlah santri berkurang mencapai250-200 orang. Angka ini pun terus menurun pada tahun ajaran 1996-1997, santri hanya tinggal 116 orang saja.
Selanjutnya dalam upaya perbaikan sektor manajemen, Badan Pengurus memandang perlu membentuk sebuah yayasan yang dapat diberikan tanggung jawab pengelolaan asset dan Dayah Terpadu Al-Muslimun. Maka dengan Akte Notaris Bukhari Muhammad SH. No. 35 tanggal 18 September 1998 terbentuklah secara resmi Yayasan Pendidikan Islam Al-Ma’had Al-Ashry Al-Muslimun. Maka sejak itu, Dayah Terpadu Al-Muslimun resmi dibawah pengelolaan Yayasan Pendidikan Islam Al-Ma’had Al-Ashry Al-Muslimun sampai dengan sekarang.
2.      IDENTITAS LEMBAGA

a.      Bentuk dan Nama Lembaga
Lembaga ini merupakan lembaga pendidikan Islam berbentuk dayah atau pesantren (Islamic Boarding School).
Sesuai dengan Akta Pendirian Dayah Nomor: 421.3/DP/119/202 lembaga ini bernama : DAYAH TERPADU AL-MUSLIMUN
b.      Penanggung Jawab :
Yayasan Pendidikan Islam Al-Ma'had Al-Ashry Al-Muslimun yang berkedudukan di Lhoksukon, kabupaten Aceh Utara.
c.       Lokasi/Alamat :
Jl. Medan - Banda Aceh, Desa Munjee Matang Ubi, kecamatan Lhoksukon, kabupaten Aceh Utara.
d.      Luas Lahan:
129.790 m
e.      Tahun Pendirian :
Tanggal 21 Desember 1987
f.        Manajemen Pengelolaan:
Pembina Yayasan    :           H. Rayendra Alamsyah
Ketua Yayasan          :           H. T. Ismail Johan
Pimpinan                    :           H. Arif Rahmatillah Jafar, Lc. Dipl.

g.      Jumlah Pegawai :
Guru Tetap                               :  48 orang                          Guru Honor                       : 25  orang
Pegawai  Tetap                       :  10 orang                          Karyawan Umum           : 26 orang
h.      Jumlah Santri :
Jumlah Keseluruhan : 873 orang
Laki-laki    :    363 orang                                      Perempuan   :   510 orang



3.      VISI DAN MISI

Visi
Menjadi dayah terpadu unggul dan panutan dalam mencetak cendikiawan muslim yang memiliki kemantapan akidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlak dan keluasan ilmu melalui proses pendidikan yang integratifdan komprehensif.
Misi
Untuk mencapai tujuan tersebut, Dayah Terpadu Al-Muslimun menerapkan program-program pendidikan yang tertuang dalam misi sebagai berikut:
a.       Menyelenggarakan pendidikan tingkat tsanawiyah dan aliyah berlandaskan konsep pendidikan Islam.
b.       Mengaplikasikan kurikulum kementerian agama dan kurikulum dayah (modern dan salafi) berorientasikan lulusan:
1)     Beriman dan beramal dengan Islam secara kaffah.
2)     Berwawasan dan berpengetahuan luas.
3)     Menguasai ilmu-ilmu agama, khususnya dalam hafalan Al-Quran dan Hadits serta penguasaan kitab kuning/turats.
4)     Mampu berkomunikasi dengan bahasa Arab dan Inggris
5)     Menguasai ketrampilan teknologi dan kemampuan berorganisasi.
6)     Beretika dengan akhlak islami.


0 komentar:

Posting Komentar

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html