1.
Era globalisasi ditandai
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dalam bidang informasi.
Kemajuan ini tentunya akan memberikan dampak secara langsung terhadap pola
kehidupan masyarakat, baik positif maupun negatif. Khususnya bagi masyarakat di
kabupaten Aceh Utara yang berkembang menjadi zona industri sejak tahun 1980. Perubahan
pola hidup dan perekonomian masyarakat terlihat jelas, dari agraris menjadi industrialis
dan kewiraswastaan.
Menyadari perubahan pola
hidup tersebut serta dampak negatif yang ditimbulkannya maka seorang putera
Lhoksukon yaitu Bapak H. Rusli Puteh (alm.) berinisiatif mendirikan sebuah
lembaga pendidikan Islam yang dapat mendidik dan membina putera-puteri bangsa
yang memiliki keseimbangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan wawasan
keimanan dan ketakwaan. Inisiatif tersebut mendapat sambutan baik dan dukungan
dari masyarakat Lhoksukon pada waktu itu.
Setelah mendapatkan lokasi
yang strategis, baik dari segi letak maupun kondisi tanahnya, yaitu sebidang
tanah dengan luas areal ± 13 (tiga belas) hektar. Maka beliau mulai melakukan
pembangunan ruang belajar berupa gedung berlantai 2 dan asrama yang dilengkapi
kamar mandi dan toilet. Pembangunan ini selesai dilaksanakan pada tahun 1991
dan penerimaan santri baru untuk pertama kali pada tahun ajaran 1991-1992 mampu
merekrut sebanyak 500 orang santri. Pada saat itu, santri hanya berkewajiban
membayar uang makan, sedangkan biaya pemondokan dan biaya pendidikan lainnyadisubsidi
langsung oleh H. Rusli Puteh. Namun akibat merosot usaha ekonomi maka kemampuan
beliau untuk mensubsidi kegiatan pendidikan mulai menurun, sehingga berdampak
pada penurunan jumlah santri. Pada tahun 1994 sampai dengan tahun 1996, jumlah
santri berkurang mencapai250-200 orang. Angka ini pun terus menurun pada tahun
ajaran 1996-1997, santri hanya tinggal 116 orang saja.
Selanjutnya dalam upaya perbaikan sektor manajemen, Badan
Pengurus memandang perlu membentuk sebuah yayasan yang dapat diberikan tanggung
jawab pengelolaan asset dan Dayah Terpadu Al-Muslimun. Maka dengan Akte Notaris
Bukhari Muhammad SH. No. 35 tanggal 18 September 1998 terbentuklah secara resmi
Yayasan Pendidikan Islam Al-Ma’had Al-Ashry Al-Muslimun. Maka sejak itu, Dayah
Terpadu Al-Muslimun resmi dibawah pengelolaan Yayasan Pendidikan Islam
Al-Ma’had Al-Ashry Al-Muslimun sampai dengan sekarang.
2.
IDENTITAS LEMBAGA
a.
Bentuk dan Nama Lembaga
Lembaga
ini merupakan lembaga pendidikan Islam berbentuk dayah atau pesantren (Islamic
Boarding School).
Sesuai
dengan Akta Pendirian Dayah Nomor: 421.3/DP/119/202 lembaga ini bernama : DAYAH
TERPADU AL-MUSLIMUN
b.
Penanggung Jawab :
Yayasan
Pendidikan Islam Al-Ma'had Al-Ashry Al-Muslimun yang berkedudukan di Lhoksukon,
kabupaten Aceh Utara.
c.
Lokasi/Alamat :
Jl.
Medan - Banda Aceh, Desa Munjee Matang Ubi, kecamatan Lhoksukon, kabupaten Aceh
Utara.
d.
Luas Lahan:
129.790
m
e.
Tahun Pendirian :
Tanggal
21 Desember 1987
f.
Manajemen Pengelolaan:
Pembina
Yayasan : H.
Rayendra Alamsyah
Ketua
Yayasan : H.
T. Ismail Johan
Pimpinan
: H.
Arif Rahmatillah Jafar, Lc. Dipl.
g.
Jumlah Pegawai :
Guru
Tetap : 48 orang Guru
Honor : 25 orang
Pegawai Tetap : 10 orang Karyawan
Umum : 26 orang
h.
Jumlah Santri :
Jumlah
Keseluruhan : 873 orang
Laki-laki : 363 orang Perempuan :
510 orang
3.
VISI DAN MISI
Visi
Menjadi
dayah terpadu unggul dan
panutan dalam mencetak
cendikiawan muslim yang memiliki kemantapan akidah, kedalaman spiritual,
keluhuran akhlak dan keluasan ilmu melalui proses pendidikan yang integratifdan
komprehensif.
Misi
Untuk mencapai tujuan
tersebut, Dayah Terpadu Al-Muslimun menerapkan program-program pendidikan yang
tertuang dalam misi sebagai berikut:
a.
Menyelenggarakan pendidikan tingkat tsanawiyah dan aliyah
berlandaskan konsep pendidikan Islam.
b.
Mengaplikasikan kurikulum kementerian agama dan kurikulum
dayah (modern dan salafi) berorientasikan lulusan:
1)
Beriman dan beramal dengan Islam secara kaffah.
2)
Berwawasan dan berpengetahuan luas.
3)
Menguasai ilmu-ilmu agama, khususnya dalam hafalan
Al-Quran dan Hadits serta penguasaan kitab kuning/turats.
4)
Mampu berkomunikasi dengan bahasa Arab dan Inggris
5)
Menguasai ketrampilan teknologi dan kemampuan
berorganisasi.
6)
Beretika dengan akhlak islami.
0 komentar:
Posting Komentar